Friday 23 October 2015

Fadhilah dan Keutamaan Puasa pada hari Asyura atau 10 Muharram

Fadhilah dan Keutamaan Puasa pada hari Asyura atau 10 Muharram
‘Asyura berasal dari kata ‘asyara , artinya
bilangan sepuluh. Secara istilahi Puasa ‘Asyura
adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10
Muharram pada Kalender Islam Hijriyah. Tahun
1435 H ini hari 'Asyura bertepatan dengan 14
Nopember 2013 M. Hukum puasa Asyura
adalah sunnah; maksudnya sangat dianjurkan
dan berpahala bagi yang menerjakannya
namun tidak berdosa bagi yang tidak
mengerjakannya.
Hadits dari Siti Aisyah RA yang diriwayatkan
Imam Bukhori:
Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa di
hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan
diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa
di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan
barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia
boleh berbuka . (HR Bukhari)
Diriwayatkan bahwa puasa ‘Asyura sudah
dilakukan oleh masyarakat Quraisy Makkah
pada masa jahiliyyah. Rasulullah SAW juga
melakukannya ketika masih berada di Makkah
maupun seteleh berada di Madinah.
Diriwayatkan juga bahwa ketika Nabi SAW
datang ke Madinah beliau melihat orang-orang
Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau
bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi
menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini
Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya,
maka Nabi Musa AS berpuasa pada hari ini.
Rasulullah bersabda:
Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian
(kaum Yahudi).
Maka kemudian beliau berpuasa pada hari itu
dan memerintahkan ummatnya untuk
melakukannya. (HR Bukhari)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa
Rasulullah pun sempat diprotes oleh umat
Islam di Madinah: “Ya Rasulallah, hari itu
(’Asyura) diagungkan oleh orang Yahudi.”
Maksudnya, kenapa umat Islam mengerjakan
sesuatu persis seperti yang dilakukan oleh
umat Yahudi? Beliau lalu bersabda: "Di tahun
depan insya Allah kita akan berpuasa pada
tanggal 9.” Setelah itu, tidak hanya
disunnahkan puasa pada tanggal 10 tapi juga
tanggal 9 Muharram. Sayang, sebelum datang
tahun berikutnya Rasulullah telah wafat.
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan keinginan
beliau untuk berpuasa pada tanggal 9
dimaksudkan agar tidak persis seperti yang
dilakukan oleh umat pada masa Nabi
sebelumya, yakni Yahudi dan Nashrani. ( Fathul
Bari 4: 245)
Sebagian ulama memberikan nama tersendiri
untuk puasa sunnah di tanggal 9 Muharam ini,
yakni puasa Tasu’a, dari kata tis’a artinya
bilangan sembilan. Sebagian ulama lainnya
berpendapat bahwa puasa tanggal sembilan ini
adalah bagian dari kesunnahan puasa asyura.
Adapun fadhilah atau keutamaan puasa asyura
adalah seperti digambarkan dalam hadits dari
Sahabat Abdullah bin Abbas berikut iini:
Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW
menjaga puasa suatu hari karena
keutamaannya dibandingkan hari-hari yang
lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan
ini yaitu bulan Ramadhan. (HR Muslim)
Puasa ‘Asyura disandingkan dengan puasa
Ramadhan. Rasulullah SAW juga bersabda:
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan
adalah (puasa) di bulan Allah Muharram. Dan
shalat yang paling utama setelah shalat wajib
adalah shalat malam . (HR Muslim)
Keutamaan yang didambakan dari puasa
‘Asyura adalah dapat menggugurkan dosa-
dosa setahun yang lalu. Imam Abu Daud
meriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa
Rasulullah SAW bersabda:�
Puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya
mengharap kepada Allah bisa menggugurkan
dosa setahun yang lalu. (HR Abu Daud)
Begitu besar keutamaan yang terkandung pada
puasa di hari ini. Bahkan sebagian ulama salaf
menganggap puasa ‘Asyura hukumnya wajib.
Namun berdasarkan hadits ‘Aisyah di atas,
kalaupun puasa ini dihukumi wajib maka
kewajibannya telah dihapus dan menjadi
ibadah yang sunnah.

1 comment:

  1. Over 400 visitors a day!
    No Matter Your Niche, Start Bringing In FREE Traffic+Leads In Under 3 Minutes
    Now You Can Find Fresh Viral Content Automatically & Grow Your WordPress Sites PLUS All Your Social Media Accounts Without Lifting A Finger.
    https://tinyurl.com/Trafficgooglefree

    ReplyDelete